Rehan, Budak Maskot Berjalan Sejauh 10km Setiap Hari Membantu Keluarga

Share

Rehan, 9 Tahun Berjalan Sejauh 10km Setiap Hari Menjadi Maskot Untuk Membantu Keluarga

Rehan Berjalan Sejauh 10km Setiap Hari Menjadi Maskot Untuk Membantu Keluarga

Kenapa Rehan Perlu Bangun Seawal Pagi.

Rehan kanak-kanak berusia 9 tahun perlu bangun seawal pagi dan berjalan sejauh lebih 10 kilometer menuju ke jalan Gatot Subro, Jakarta Selatan agar dia tidak terlepas mempamerkan aksi maskotnya kepada orang ramai yang mula berkejar ke tempat kerja masing-masing.

Seperti mana aksi badut jalanan, tugas Rehan seawal pagi untuk menghiburkan warga kota semasa mereka terperangkap di dalam kesibukkan lalu lintas. Dan Rehan beritahu setiap hari dia akan menukar karektor maskot yang berlainan agar ‘penontonnya’ tidak berasa jemu dengan aksi idea yang sama. Antara karektor maskot yang pernah Rehan pamerkan ialah Dora the Explorer, Upin and Ipin, Spongebob Squarepants dan banyak lagi.

Rehan, 9 Tahun Berjalan Sejauh 10km Setiap Hari Menjadi Maskot Untuk Membantu Keluarga

Kenapa Rehan Perlu Menjadi Badut Jalanan.

Rehan memberitahu, duit yang dia peroleh dari orang awam sedikit sebanyak dapat menampung keperluan hariannya disamping dapat membantu ibunya membayar duit sewa rumah yang mereka diami. Pendapatan daripada kerja ibunya hanya cukup-cukup untuk membayar sewa rumah, jadi tidak cukup untuk membeli keperluan lain.
Uangnya lumayan. Bisa beli nasi bungkus untuk dibawa pulang ke rumah.” tutur Rehan
Rehan mengaku dengan berjalan sejauh 10 kilometer sehari memang memenatkan buat dirinya namun dia tetap melakukan pekerjaan tersebut demi membantu ibunya dan itu yang membuatkan Rehan gembira.
Rehan, 9 Tahun Berjalan Sejauh 10km Setiap Hari Menjadi Maskot Untuk Membantu Keluarga
Kisah Rehan ini telah dimuatnaik di laman instagram @rhmadii__ dan mendapat lebih 14,472 views. Secara tidak langsung kisah Rehan menjadi viral di laman sosial dan warga net sesuai dengan misi instagram rhmadii, “Membantu Mempromosikan Pedagang Kecil Yang Berada Dipinggir Jalan Agar Mereka Makin Banyak Dikenal Orang.”
View this post on Instagram

EDISI KEHIDUPAN…. Setiap hari, Rehan harus bangun pagi-pagi betul agar atraksinya bisa disaksikan oleh para pekerja kantoran dan warga disekitar jalan Gatot Subroto… Bagi sebagian orang, atraksi badut jalanan yang disuguhkan Rehan dinilai ampuh untuk mengusir rasa suntuk di tengah padatnya jalan Gatot subroto. Namun, ada beberapa hal penting yang luput dari pikiran mereka. Pertunjukkan yang mereka anggap menarik itu sebetulnya dilakukan oleh anak di bawah umur, bahkan termasuk dalam kategori eksploitasi anak. Menurut pengakuan Rehan, keputusannya menjadi Badut jalanan didasari oleh motif ekonomi agar ia bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ibunya yang bekerja serabutan hanya mampu mengumpulkan uang untuk membayar biaya sewa kontrakan. Jika ada rejeki berlebih, uang tersebut sengaja disisihkan untuk biaya sekolahnya. “Uangnya lumayan. Bisa buat beli Nasi bungkus untuk dibawa pulang ke rumah,” tutur Rehan Agar atraksinya menarik perhatian banyak orang, Rehan memperlihatkan jogetan kecilnya. Sementara untuk urusan kostum dan kepala boneka, Rehan mengaku selalu mengganti kostumnya setiap hari. Sang penyedia kostum juga menyediakan beberapa pilihan kepala boneka yang didesain menyerupai tokoh-tokoh kartun, mulai dari Dora the Explorer, Upin dan Ipin, hingga Spongebob Squarepants. Kepala dan bajunya saya sewa. Saya tidak tahu biayanya, karena ibu yang membayar,” ungkap Rehan sembari menyeka keringat yang menetes di kelopak matanya. Setiap hari Rehan memang sengaja berangkat pagi-pagi buta, bahkan sebelum mentari pagi bersinar. Selain mengincar mobil-mobil yang terjebak macet, ia ingin menyisihkan waktu di sore hari untuk bermain bola di rumah. Lepas Sholat Isya saya biasanya langsung pulang ke rumah bersama ibu setelah ibu selesai beberes kebersihan halaman Alfamart jl. Gatot subroto kata Rehan Namun saat ditanya, apakah ia dan ibunya nyaman dengan profesi mereka saat ini, Rehan mengaku senang dapat membantu memberikan uang tambahan kepada ibunya. Kendati demikian, Rehan tidak memungkiri bahwa terkadang ia merasa lelah karena harus berjalan hingga sejauh 10 km dari rumahnya.

A post shared by KONTEN INSPIRATIF (@rhmadii__) on

Kesimpulan yang kita boleh belajar dari adik Rehan.

Kuat semangat adik Rehan ni, bangun seawal pagi dan berjalan sejauh 10 kilometer demi kelangsungan hidup. Pakai baju maskot tu dah tentu berat dan juga panas. Semoga adik Rehan diberi rezeki yang tidak pernah putus dan berjaya dalam hidup.
Jadi apa alasan kita untuk menyerah kalah dengan kehidupan yang penuh ujian?